Hidup hanya bersama kakek dan nenek
Kisahnya yang penuh kemalangan membuat banyak warganet iba. Selama perjalanan tak pernah lepas dari Al Quran karena teringat pesan neneknya sebelum berangkat. Masyaallah, berkat itu ia mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.
Beredar foto viral yang memperlihatkan seorang bocah tengah khusyu’ membaca Al-quran di Braga, Bandung.
Dalam foto itu, ia terlihat mengenakan baju putih, celana hitam dan sandal jepit. Ia tengah berteduh di emperan bangunan sambil mengapit sebuah karung. Ia juga terlihat sedang khusyu’ membaca Al-quran.
Foto sederhana itu memantik banyak respon dari netizen sejak Senin (2/11). Banyak doa yang dikirimkan netizen kepada bocah laki-laki itu. Hingga kini, belum diketahui siapa yang memotret bocah itu. fMeski begitu, warganet sangat mengapresiasi orang yang telah mengunggah foto yang menyejukkan itu.
Kisah Pertemuan dengan Bocah Ngaji
Sejumlah warganet kemudian men-tag unggahan tersebut dengan mention akun Instagram Pondok Pesantren Al Hilal, Bandung. Atas laporan tersebut, lembaga itu kemudian mengunjungi tempat keberadaan bocah itu.
Mutia, Staf Administrasi Pondok Pesantren Al Hilal, mengungkapkan bahwa timnya tidak berhasil menemui bocah tersebut pada Senin (2/11) sore.
Kendati begitu, lanjut Mutia, timnya menjumpai sosok yang mirip dengan bocah tersebut saat menyumbangkan Al-quran dan paket kesehatan di dua pesantren yang terletak di Subang, Jawa Barat pada Selasa (3/11).
“Di perjalanan, di Lembang, Cikole, ada anak tersebut mirip. Posisinya sama persis menunduk baca Al-quran, sama seperti di foto yang ada di Braga,” kata Mutia dikutip dari Kumparan.com Rabu (4/11).
Meski begitu, tim Al Hilal belum menyadari betul bocah itu. Tim lalu melanjutkan perjalanan ke Subang.
Akan tetapi, dalam perjalanan Subang-Bandung, bocah tersebut masih dalam posisi yang sama seperti pertama kali dilihat, yakni menunduk sambil membaca Al Quran.
“Tim Al Hilal menanyakan, ternyata anak tersebut dikonfirmasi sama, akhirnya dicobalah untuk membaca Al-quran, indah bacaannya seperti santri penghafal Al-quran,” tambahnya.
Mulanya, Mutia menambahkan, bocah yang mengaku bernama Muhammad Al Ghifari atau yang dipanggil Akbar (16) itu tidak mau diajak oleh tim. Begitu mendengar Al Hilal adalah pesantren, ia kemudian baru mau diajak tim menuju pesantren.
Kisah Dibalik Jalan Kaki Garut-Bandung Kepada tim Al Hilal, Akbar mengaku berasal dari Garut. Ia mengungkapkan selama ini tinggal bersama dengan kakek dan neneknya karena orang tuanya telah cerai dan meninggalkan dirinya.
Kemudian, ia meminta izin untuk pergi ke Bandung untuk mencari pekerjaan. “Jalan kaki enggak ada tujuan, sampai akhirnya ke Bandung,” ujar Mutia.
Pada Rabu (4/11) sekitar pukul 10.00 WIB, tim Al Hilal kemudian berangkat ke Garut bersama Akbar untuk mengkonfirmasi data-data ke pihak keluarga, apakah sesuai dengan penjelasan Akbar.
“Kalau anak ini mau [jadi santri di Al Hilal], kembali lagi ke anaknya, minta izin kakek nenek karena ada walinya, kalaupun mau alhamdulilah, kami menerima,” pungkasnya.
Masyaallah, rezeki dan pertolongan Allah SWT memang datang di saat-saat tak terduga. Semoga kebaikan dan kebahagiaan senantiasa menyertai Akbar dan keluarganya.
Sumber : metrotv2